Sabtu, 25 Juli 2009

Juara Lomba Esai Tingkat Nasional

PINUS telah ditutup pada jum'at kemarin. pemenangnya pun sudah dapat diketahui. untuk pemenang lomba esai tingkat nasional berikut datanya :
1. Mustika P. dari SMA Negei 4 Kediri
2. Yusuf S. dari SMA Negeri 4 Kediri
3. Putri R. dari MA Miftakhul Ulum dari Serang, Banten

untuk para pemenang, selamat ya...

Sabtu, 11 Juli 2009

LOMBA ESAI TINGKAT NASIONAL

PEKAN ILMIAH NUSANTARA
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
KOMPETISI ESAI PENDEK 2009
TINGKAT SMA/MA/MK SE-INDONESIA



PELAKSANA KEGIATAN
- Panitia Pekan Ilmiah Nusantara (PINUS) Universitas Nusantara PGRI Kediri

• Tata Tertib Pengiriman Naskah

1. Peserta adalah pelajar SMA atau sederajat se Indonesia yang dibuktikan dengan Kartu Pelajar surat keterangan dari institusi bersangkutan yang masih berlaku.
2. Kompetisi ini hanya untuk siswa SMA/SMK/MAN/sederajat
3. Kompetisi ini bersifat gratis/ tidak dipungut biaya.
4. Tema “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia”
5. Naskah mengandung ide “gila”/ gagasan kreatif solutif tentang permasalahan.
6. Kompetisi ini bersifat perorangan. Selain itu, setiap peserta harap mencantumkan nama sekolah/universitas/lembaga yang menaunginya, serta wajib mencantumkan identitas guru pedamping (nama, NIP, dan alamat)
7. Panitia secara khusus akan memberi penghargaan kepada sekolah yang menirmkan delegasi terbanyak dalam kompetisi ini.
8. Guru pembimbing hanya dapat membimbing maksimal 10 naskah/judul saja dari satu sekolah/lembaga serta berhak medapat sertifikat nasional dari panitia.
9. Naskah yang dikirim adalah asli karya peserta, bukan jiplakan, terjemahan maupun saduran, baik sebagian maupun seluruhnya dari karya yang telah ada sebelumnya, serta belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang diikutsertakan dalam kompetisi-kompetisi sejenis.
10. Setiap peserta dapat mengirimkan lebih dari satu karya maksimal 3 naska/judul.
11. Karya yang diikutsertakan dalam Kompetisi Penulisan Esai ini ditulis dengan format ketikan; kertas A4; spasi 1,5; dan menggunakan font Arial 12 pt; margin kiri kanan 1,5; margin atas 2 dan bawah 1,5; dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
12. Judul ditulis ekspresif dan sesuai dengan isi serta gagasan, diketik dengan huruf kapital, cetak tebal, simetris, maksimal 10 kata, tidak termasuk kata hubung.
13. Panjang naskah minimal 2 halaman, maksimal 4 halaman.
14. Naskah yang masuk akan diseleksi dan dipilih 20 naskah terbaik sebagai finalis.
15. Yang lolos finalis, wajib mempresentasikan karyanya di hadapan dewan juri dan publik pada Pekan Ilmiah Nusantara (PINUS) 2009 di kampus Univeritas Nusantara PGRI Kediri.
16. Pengumuman dapat dilihat di www.pinus-unpkediri.blogspot.com tangal 18 Juli 2009
17. Penilaian naskah berdasarkan, orisinilitas, pola pengungkapan ide kreatif, teknik penulisan, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
18. Data diri / curriculum vitae, identitas pribadi (kartu pelajar/kartu mahasiswa), serta nomor telepon yang bisa dihubungi harap disertakan dalam lembar terpisah dengan naskah.
19. Naskah yang dikirimkan melalui pos / diantar langsung harus dibuat rangkap 4 (empat) dalam amplop tertutup disertai formulir pedaftaran serta surat pegantar dari kepala sekolah.

Pegiriman ditujukan pada alamat sebagai berikut:

Sekretariat Panitia Penulisan Esai
Pekan Ilmiah Nusantara 2009
Gedung I Kompleks Ormawa Lt. 1
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Jalan K.H. Achmad Dahlan, Kediri 64416
Via Telepon 085649597532 (Ryan)
08563260403 (Uus)
Atau melalui email ke : ryanncore66@gmail.com
Batas akhir penerimaan naskah oleh Panitia selambat-lambatnya pada Sabtu, 18 Juli 2009, pukul 18.00 WIB di sekretariat kegiatan.

• Tata Tertib Tahapan Presentasi Lisan

Finalis akan dihubungi Panitia untuk hadir dalam Tahapan Presentasi Lisan di kampus Universitas Nusantara PGRI Kediri, adapun waktu pelaksanaan akan disapaikan berikutnya saat pengumuman yang menjadi finalis.
1. Peserta wajib hadir 30 menit sebelum acara dimulai untuk proses pendaftaran ulang.
2. Durasi presentasi setiap peserta yang disediakan ialah 10 menit presetasi, yang dilanjutkan tanya-jawab dengan dewan juri.
3. Peserta diperkenankan menggunakan sarana pendukung lainnya, seperti laptop, dan LCD, serta sebelumnya wajib mengkoordinasikannya dengan panitia.
4. Peserta yang namanya dipanggil tiga (3) kali berturut-turut ternyata tidak juga tampil, akan dinyatakan gugur atau mengundurkan diri.

• Hadiah

Hadiah dalam Kompetisi Penulisan Esai ini antara lain:
1. Hadiah untuk Para Pemenang Kompetisi
Juara I trophy, piagam dan beasiswa ( Trophy Gubernur Jatim)
Juara II trophy, piagam dan beasiswa ( Trophy Wali Kota Kediri)
Juara III trophy, piagam dan beasiswa ( Trophy UNP Kediri

2. Penghargaan untuk sekolah yang megirimkan delegasi terbanyak.

Minggu, 22 Maret 2009

English Competition : Even baru Bahasa Inggris UNP Kediri

Kediri-lpm – Sudah tiga hari ini acara English competition diselengarakan oleh program studi bahasa Inggris. Acara yang melibatkan hampir 67 sekolah mulai dari SD sampai dengan SMA diseluruh eks-karisidenan Kediri ini berjalan. Ketiganya masih dalam tahap penyisihan, Pada hari pertama penyisihan untuk siswa sekolah dasar dimulai dan dilaksanakan di dalam kampus UNP Kediri yang lebih tepatnya pada gedung I. untuk jenis penilaiannya adalah picture telling competition. menurut Suhartono, S.Pd selaku ka. Prodi bahasa Inggris, picture telling competition adalah sebuah kegiatan yang menceritakan gambar dan hanya boleh diikuti oleh siswa kelas 4 sampai dengan kelas 6. tujuannya lanjut pak Hartono, adalah untuk memacu dan memotivasi anak-anak untuk lebih menyukai bahasa Inggris dan mengaktualisasikan bahasa Inggris.

Pada hari kedua, kompetisi berlanjut pada Siswa menengah pertama. Untuk siswa menengah pertama diikuti setidaknya sampai 22 sekolah. Dan perlombaanya adalah mendemonstrasikan cara-cara melakukan sesuatu dengan menggunakan bahasa Inggris. Pada hari terakhirnya giliran dari siswa menengah atas atau SMA. Lomba debat adalah ujian yang siap menanti wakil-wakil sekolahnya tersebut. Penilaiannya pun lebih banyak, mulai dari manner sampai dengan method yang dipersentasikan.

Untuk babak penyisihan sendiri, pihak panitia menggunakan dosen-dosen berkualitas untk menjadi jurinya. Tidak hanya itu, menurut beberapa panitia, dosen yang ditunjuk menjadi juri harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu, sehingga hasilnya pun tidak meragukan lagi. Selain itu, pada babak penyisihan ini, akan disaring menjadi 10 sekolah dan akan disaring lagi menjadi 4 yang akan masuk menjadi finalis.

Menurut salah satu guru pembimbing yang tidak mau disebutkan nama dan sekolaahnya, kompetisi seperti ini memang cukup bagus, namun juga masih banyak kekurangannya. Dia menyebutkan mulai dari panitia sampai dengan bentuk penjuriannya. “ kalau kompetisi yang pernah saya temui sebelumnya, seharusnya panitia itu ada yang menjadi guide(pemandu-red), bukan dibiarkan kayak begini. Terus dengan bentuk kompetisinya, masak menggunakan system gugur, jelas ini kurang menantang bagi siswa-siswa saya. Walaupun dari sekolah kami lolos dalam final.” Terangnya. Tidak hanya itu, dia pun juga mengkritik panitia-panitianya. Menurutnya, panitia dikegiatan ini malah santai sedang dosen-dosen yang membantu malah sibuk mengurusi.

Ketika wartawan LPM mencoba menanyai beberapa siswa SMA yang menjadi peserta kompetisi, salah satunya adalah Bergas, siswa kelas dua dari SMA Negeri 1 Kediri mengatakan tempatnya kurang pas dan tempat parkir dengan tempat lomba terlalu jauh, Dan pernyataan ini pun juga diamini oleh Fuad, siswa kelas dua dari SMA Negeri 7 Kediri yang juga mengatakan hal sama. Namun, menurut penilaian mereka, hanya tempat masalah parkir yang menjadi kendala, selebihnya mulai dari juri sampai panitia bekerja secara profesional. “aku suka dengan juri-jurinya, beliau mampu menenangkan pada saat debat sudah mulai memanas dan ditambah lagi dengan ruangannya yang ber-AC” terang Bergas.

Menanggapi hal itu, Suhartono, S.Pd mengatakan bahwa untuk sistem penjurian memang sengaja menggunakan sistem parlemen inggris, bukan lagi sistem Australia. “Sistem parlemen Inggris adalah sistem standar yang sekarang dipakai dalam kompetisi lomba debat bahasa Inggris. Jika dahulu memang memakai sistem Australia, tapi sekarang itu sudah tidak dipakai.” Terangnya. Lanjutnya, panitia bukan sedang bersantai, melainkan memang tugas-tugasnya sudah selesai, sehingga panitia dapat mempersiapkan segala sesuatu untuk final. Sedangkan untuk guide, panitia sudah ada yang ditunjuk untuk menjadi guide, dan selama kegiatan mereka juga sudah mendampingi dengan maksimal “yah beginilah, kami mencoba tampil semaksimal mungkin, apalagi kita juga pertama kali mengadakan English Competition, sehingga jika sarana prasarananya tidak terlalu memuas memang di UNP juga masih belum memiliki SC (student Center-red). Namun, kesuksesan sebuah acara kan juga tidak dilihat dari tempat parkir, melainkan dari keseluruhan acara. Dan kami yakin dengan suksesnya acara ini” ujarnya sambil menutup pembicaraan. (rn/ha)