Minggu, 22 Maret 2009

English Competition : Even baru Bahasa Inggris UNP Kediri

Kediri-lpm – Sudah tiga hari ini acara English competition diselengarakan oleh program studi bahasa Inggris. Acara yang melibatkan hampir 67 sekolah mulai dari SD sampai dengan SMA diseluruh eks-karisidenan Kediri ini berjalan. Ketiganya masih dalam tahap penyisihan, Pada hari pertama penyisihan untuk siswa sekolah dasar dimulai dan dilaksanakan di dalam kampus UNP Kediri yang lebih tepatnya pada gedung I. untuk jenis penilaiannya adalah picture telling competition. menurut Suhartono, S.Pd selaku ka. Prodi bahasa Inggris, picture telling competition adalah sebuah kegiatan yang menceritakan gambar dan hanya boleh diikuti oleh siswa kelas 4 sampai dengan kelas 6. tujuannya lanjut pak Hartono, adalah untuk memacu dan memotivasi anak-anak untuk lebih menyukai bahasa Inggris dan mengaktualisasikan bahasa Inggris.

Pada hari kedua, kompetisi berlanjut pada Siswa menengah pertama. Untuk siswa menengah pertama diikuti setidaknya sampai 22 sekolah. Dan perlombaanya adalah mendemonstrasikan cara-cara melakukan sesuatu dengan menggunakan bahasa Inggris. Pada hari terakhirnya giliran dari siswa menengah atas atau SMA. Lomba debat adalah ujian yang siap menanti wakil-wakil sekolahnya tersebut. Penilaiannya pun lebih banyak, mulai dari manner sampai dengan method yang dipersentasikan.

Untuk babak penyisihan sendiri, pihak panitia menggunakan dosen-dosen berkualitas untk menjadi jurinya. Tidak hanya itu, menurut beberapa panitia, dosen yang ditunjuk menjadi juri harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu, sehingga hasilnya pun tidak meragukan lagi. Selain itu, pada babak penyisihan ini, akan disaring menjadi 10 sekolah dan akan disaring lagi menjadi 4 yang akan masuk menjadi finalis.

Menurut salah satu guru pembimbing yang tidak mau disebutkan nama dan sekolaahnya, kompetisi seperti ini memang cukup bagus, namun juga masih banyak kekurangannya. Dia menyebutkan mulai dari panitia sampai dengan bentuk penjuriannya. “ kalau kompetisi yang pernah saya temui sebelumnya, seharusnya panitia itu ada yang menjadi guide(pemandu-red), bukan dibiarkan kayak begini. Terus dengan bentuk kompetisinya, masak menggunakan system gugur, jelas ini kurang menantang bagi siswa-siswa saya. Walaupun dari sekolah kami lolos dalam final.” Terangnya. Tidak hanya itu, dia pun juga mengkritik panitia-panitianya. Menurutnya, panitia dikegiatan ini malah santai sedang dosen-dosen yang membantu malah sibuk mengurusi.

Ketika wartawan LPM mencoba menanyai beberapa siswa SMA yang menjadi peserta kompetisi, salah satunya adalah Bergas, siswa kelas dua dari SMA Negeri 1 Kediri mengatakan tempatnya kurang pas dan tempat parkir dengan tempat lomba terlalu jauh, Dan pernyataan ini pun juga diamini oleh Fuad, siswa kelas dua dari SMA Negeri 7 Kediri yang juga mengatakan hal sama. Namun, menurut penilaian mereka, hanya tempat masalah parkir yang menjadi kendala, selebihnya mulai dari juri sampai panitia bekerja secara profesional. “aku suka dengan juri-jurinya, beliau mampu menenangkan pada saat debat sudah mulai memanas dan ditambah lagi dengan ruangannya yang ber-AC” terang Bergas.

Menanggapi hal itu, Suhartono, S.Pd mengatakan bahwa untuk sistem penjurian memang sengaja menggunakan sistem parlemen inggris, bukan lagi sistem Australia. “Sistem parlemen Inggris adalah sistem standar yang sekarang dipakai dalam kompetisi lomba debat bahasa Inggris. Jika dahulu memang memakai sistem Australia, tapi sekarang itu sudah tidak dipakai.” Terangnya. Lanjutnya, panitia bukan sedang bersantai, melainkan memang tugas-tugasnya sudah selesai, sehingga panitia dapat mempersiapkan segala sesuatu untuk final. Sedangkan untuk guide, panitia sudah ada yang ditunjuk untuk menjadi guide, dan selama kegiatan mereka juga sudah mendampingi dengan maksimal “yah beginilah, kami mencoba tampil semaksimal mungkin, apalagi kita juga pertama kali mengadakan English Competition, sehingga jika sarana prasarananya tidak terlalu memuas memang di UNP juga masih belum memiliki SC (student Center-red). Namun, kesuksesan sebuah acara kan juga tidak dilihat dari tempat parkir, melainkan dari keseluruhan acara. Dan kami yakin dengan suksesnya acara ini” ujarnya sambil menutup pembicaraan. (rn/ha)

1 komentar:

  1. Asyik ya buat debating contest
    saya juga lagi buat english contest dalam lembaga bahasa inggris tempat saya kerja. saya buat guiding contest...bisa kasi tau gak kriteria penilaiannya biasanya seperti apa????

    BalasHapus